Arsitektur Website adalah suatu pendekatan terhadap desain dan
perencanaan situs yang, seperti arsitektur itu sendiri, melibatkan teknis,
kriteria estetis dan fungsional. Seperti dalam arsitektur tradisional, fokusnya
adalah benar pada pengguna dan kebutuhan pengguna. Hal ini memerlukan perhatian
khusus pada konten web, rencana bisnis, kegunaan, desain interaksi, informasi
dan desain arsitektur web. Untuk optimasi mesin pencari yang efektif perlu
memiliki apresiasi tentang bagaimana sebuah situs Web terkait dengan World Wide
Web.
Sejak web perencanaan isi, desain dan manajemen datang dalam lingkup metode
desain, Vitruvian tradisional tujuan komoditas, keteguhan dan
kesenangan dapat memandu arsitektur situs, seperti yang mereka lakukan
arsitektur fisik dan disiplin desain lainnya. Website arsitektur akan
datang dalam ruang lingkup estetika dan teori kritis dan kecenderungan ini
dapat mempercepat dengan munculnya web semantik dan web 2.0. Kedua ide
menekankan aspek struktur informasi. Strukturalisme adalah sebuah pendekatan
untuk pengetahuan yang telah dipengaruhi sejumlah disiplin akademis termasuk
estetika, teori kritis dan postmodernisme. Web 2.0, karena melibatkan
user-generated content, mengarahkan perhatian arsitek website untuk aspek-aspek
struktur informasi.
Website
arsitektur” memiliki potensi untuk menjadi istilah yang digunakan untuk
disiplin intelektual mengatur konten website. ”Web desain”, dengan cara
kontras, menggambarkan tugas-tugas praktis, bagian-bagian-grafis dan teknis,
dari merancang dan menerbitkan sebuah situs web. Perbedaan tersebut
dibandingkan dengan yang antara tugas mengedit sebuah koran atau majalah dan
desain grafis dan pencetakan. Tetapi hubungan antara editorial dan
kegiatan produksi adalah lebih dekat untuk publikasi web daripada untuk
penerbitan cetak.
Ada tiga standar utama untuk penerapan web services. Standar-standar ini
mendukung pertukaran data berbasis XML. Tiga standar tersebut meliputi SOAP,
WSDL, dan UDDI. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai
standar tersebut.
SOAP ( Simple Object Access Protocol
)
Protokol
ini mendukung proses pengkodean data (biasanya XML) dan transfernya melalui
HTTP (Hyper Text Transfer Language). Dalam konteks web services, SOAP adalah
suatu bahasa versi bebas dari protokol RPC (Remote Procedure Caoll) yang
berguna untuk proses transaksi melalui HTTP standar. SOAP membuat klien web
service dapat memilih beberapa parameter mengenai permintaannya dan
memberikannya kpd si penyedia. Ketika penyedia menganggapi permintaan tersebut,
maka terjadilah web services.
WSDL ( Web Services Description
Language )
Merupakan
bahasa berbasis XML yang menjelaskan fungsi-fungsi dalam web services. WSDL
menyediakan cara untuk memanfaatkan kapabilitas web services. WSDL memberi tahu
mesin lain bagaimana memformat/ menterjemahkan permintaan yang diterima berikut
respon mereka agar proses web service bisa berjalan. Singkatnya, WSDL adalah
bahasa yang memungkinkan berbagai dokumen yang dibuat dalam aplikasi yang
berbeda dapat berkomunikasi.
UDDI (Universal Description
Discovery and Integration )
Adalah
semacam direktori global untuk mengelola web services. Fungsinya mirip dengan
Yellow Pages untuk versi web services. UDDI berisi informasi tentang penawaran
atau layanan apa yang ditawarkan perusahaan berikut dengan detil teknis
bagaimana cara mengaksesnya. Inforamsi tersebut ditulis dalam bentuk file-file WSDL.
APLIKASI WEB
Applikasi
Web dalam rekayasa perangkat lunak,
suatu aplikasi web (bahasa Inggris: web application atau sering disingkat
webapp) adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui
suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga merupakan suatu aplikasi
perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang didukung penjelajah
web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan bergantung pada penjelajah
tersebut untuk menampilkan aplikasi.
Aplikasi
web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien untuk
mengaksesnya, penjelajah web, yang kadang disebut sebagai suatu thin client
(klien tipis). Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa
harus mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan
ribuan komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang
umum misalnya webmail, toko ritel daring, lelang daring, wiki, papan diskusi,
weblog, serta MMORPG.
Beberapa aplikasi utamanya :
1. HTTP,
HTML, Web Server, dan Internet
a.
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
ð sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan
untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.
b.
HTML (Hyper Text Markup Language)
ð bahasa
standar untuk membuat suatu dokumen HTML (halaman web) yang terdiri dari
kode-kode singkat tertentu, dimana dengan kode-kode tersebut akan memerintahkan
Web Browser bagaimana untuk menampilkan halaman Web yang terdiri dari
berbagai macam format file seperti teks, grafik, animasi, link maupun
audio-video.
c.
Web browser
ð sebuah
progam yang dapat menterjemahkan kode perintah dari dokumen HTML tersebut
sehingga dapat kita lihat, baca dan dengar. Contoh dari Web Browser adalah Internet
Explorer, Netscape Navigator, Mozilla Firefox, Opera, Safari
dll.
d.
Internet
ð sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam
ukuran jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sebuah PC,
jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menegah, hingga
jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet seperti NSFnet,
NEARnet, SURAnet, dan lain-lain.
2.
Wikis, Blogs, Folksonomies, Social
Network, dan Usergenerated Content
a.
Wiki
ð kumpulan halaman-halaman web yang
dapat diubah oleh semua orang setiap saat. Konsep dan peranti lunak wiki
diciptakan oleh Ward Cunningham.
b.
Blog
ð
singkatan dari Web Log, Blog
itu sendiri adalah sebuah situs yang asal mulaya merupakan catatan harian
online yang dibuat oleh siapa pun, kapan pun, dan di manapun. Jenis Blog /
penyedia Blog local maupun internasional :
Blogger.com, wordpress.com, Typepad.com, livejournal.com,
blogdrive.com, blogsome.com, edublogs.org, diaryland.com,
xanga.com
3.
Semantic Web Summary
Pengertian Semantic Web (Web Semantik) atau Definisi
Semantic Web adalah pengembangan dari World Wide Web di
mana makna semantik dari informasi di web didefinisikan, sehingga memungkinkan
mesin untuk memprosesnya. Semantic Web berasal dari World
Wide Web Konsorsium dari Web sebagai media universal data,
informasi, dan pertukaran pengetahuan. Semantic Web terdiri
dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan
berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Semantic Web yang dinyatakan
sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Semantic
Web disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan
deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim
Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik
disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World
Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan
dengan Web Semantik. WebSemantik menggunakan XML, XMLS (XMLSchema), RDF, RDFS (ResourcesDescription
Framework Schema) dan OWL.
· XML (Extensible
Markup Language) adalah bahasa markup untuk
keperluan umum yang disarankan oleh W3C (World
Wide Web Consortium) untuk membuat dokumen markup keperluan
pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan
kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang
merupakan bahasa standar untuk melacak Internet.
·
RDF (Resource Description Framework) adalah standar W3C
untuk mendeskripsikan Web resources, seperti title, author,
modification date, content, dan copyright information dari
Web page.
·
OWL (Web Ontology Language) adalah salah satu bentuk ontology yang memang dirancang
dengan tujuan untuk digunakan oleh aplikasi yang perlu memproses isi informasi
ketimbang menampilkan informasi untuk konsumsi manusia. OWL merupakan
rekomendasi W3C (World Wide Web Consortium) dalam penulisan ontology untuk web
untuk web semantic. OWL dituliskan dalam syntax XML (eXtended
Markup Language). Selain XML dalam OWL digunakan juga bahasa XMLS (XML
Schema), RDF (Resource Description Framework) dan RDFS (RDF
Schema) dan OWL itu sendiri.
·
Microformats adalah salah satu cara menambahkan penandaan sederhana agar
tiap data mudah terbaca oleh manusia seperti peristiwa, rincian kontak atau
lokasi pada halaman web sehingga informasi di dalamnya dapat diekstraksi oleh
perangkat lunak dan diindeks, dicari, disimpan, bertukaran-referensi, atau
dikombinasi. Secara teknis, hal-hal tersebut adalah bagian dari penandaan
semantik yang hanya menggunakan standar "Plain Old Semantic (X)HTML"
(yaitu "POSH") saja dengan nilai "rel" dan satu set penamaan-kelas
yang umum. Mereka digunakan dengan terbuka dan tersedia, bebas bagi siapa saja.
·
Microdata adalah Spesifikasi HTML yang berbasisi WHATWG
yang digunakan untuk sarang simentik pada konten di halaman web. Microdata
membantu teknologi seperti mesin pencari dan web crawler lebih memahami
informasi apa yang terkandung dalam halaman web, menyediakan hasil pencarian
yang lebih baik. Microdata adalah upaya untuk menyediakan cara sederhana
annotating elemen HTML dengan tag dapat dibaca oleh mesin daripada pendekatan
serupa menggunakan RDFa dan Microformats.
Web
Semantik merujuk kepada kemampuan
aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang
baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti
dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi
dengan mesin. Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali
homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
4.
Web Security
Suatu tata cara mengamankan aplikasi web yg dikelola, biasanya yg bertanggung
jawab melakukannya adalah pengelola aplikasi web tsb.
Mengenai masalah yang berkaitan dengan keamanan di dalam era digital tidak
lepas dari 3 prinsip utama yaitu Confidentiality, Integrity, dan
Availability atau lebih dikenal dengan nama CIA. Sama halnya ketika
bergelut dengan keamanan (security) sebuah website, princip CIA sudah
selayaknya dijadikan pedoman yang harus dipahami apabila ingin website kita
lebih aman dan sulit untuk diserang.
CONFIDENTIALITY
Confidentiality memiliki makna bahwa data-data ataupun informasi-informasi yang
berada di dalam sebuah website hanya dapat di baca atau di akses oleh
orang-orang yang memang memiliki kewenangan untuk mengaksesnya. Dalam era
konsep Web 2.0 yang sedang berkembang beberapa tahun belakangan ini,
sangat memungkinkan sebuah website untuk dapat memiliki lebih dari satu
administrator. Contohnya adalah WordPress engine.
INTEGRITY
Integrity memiliki pengertian data-data yang berada didalam server atau website
hanya dapat diubah ataupun di delete oleh orang yang memiliki kewenangan untuk
melakukan hal itu. Sebagai contoh proses transfer dari server ke client atau
sebaliknya (dapat berupa upload maupun download), ternyata mengubah file yang
sedang di transfer tersebut, hal ini mengindikasikan bahwa sebuah aplikasi
website yang sedang digunakan tidak aman (insecure). Sama halnya jika ada
serangan sebuah virus yang dapat mengubah sebuah file, entah itu mengubah nama
ataupun isinya.
AVAILABILITY
Jika confidentiality bermakna hanya user yang memiliki kewenangan yang dapat
melihat data tertentu yang tersimpan didalam sebuah server atau website,
availability memiliki makna bahwa website harus dapat diakses jika user ingin
meggunakannya. Memang terkesan membingungkan dan tidak berbeda dengan prinsip
pertama, namun kedua prinsip ini sangat jauh berbeda dikarenakan dilihat dari
dua sudut pandang yang memang berbeda.
Availability hanya menekankan kepada dapat diaksesnya sebuah website.
Mengenai siapa yang dapat mengaksesnya itu telah dicover oleh prinsip
confidentiality.
Jika sebuah website dapat diakses tanpa adanya error, itu berarti website tersebut
telah memenuhi prinsip availability ini. Hal ini memiliki makna bahwa sebuah
website haruslah dapat diakses apabila memang dibutuhkan, dengan kata lain
versi yang lebih mudahnya adalah, website harus available 24 jam 7 minggu
(24/7)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar